Kamis, 30 Desember 2010

TUGAS PENJAS

Posted by PENJASKES 2008 UNIVERSITAS MULAWARMAN On 06.53 0 komentar

BAB 1
SISTEM PENDIDIKAN JASMANI

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan menghsilkan perubahan holistk dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,serta emosional.
            Pada kenyataanya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia.
            Karma hasil-hasil keendidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau fisik manusia, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertiaan tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebage sutu  proses embentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.
            Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebage proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran ataujiwa .” Artinya, dalam tubuh yang baik diharapkan pulaterdapat jiwa yang sehat, sejalan dngan pepatah Romawi kuno:men sana in corporesano.

Kesatuan jiwa dan raga
Kita bias mlacak pandangan ini dari pandangan Athena Kuno, dengan konsepnya “jiwa yang baik didalam raga yang baik .” Moto tersebut sering dipertibangkan sebage pernyatan idealdari tujuan pendidikan jasmani tradisiponal: aktivitas isik mengembaangkan ,bukan semata-mata aktivitas fisik itu sendiri. Selalu terdapat tujuan pengembangkan manusia dalam progtan pendidikan jasmani
            Nilai-nilai yang dikandung penjas untuk mengembangkan manusia untuk menyeluruh, sungguh masih jauh dari kesadaran dan pengakuan masarakat kita. Ini bersumbe dan disebabkan oleh kenyataan plaksanaan praktek penjas di lapangan.

Hubungan Pedidikan Jasmani dengan Bermain dan Olahraga

            Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus memertimbangkan hubungan antara bermain dan olahraga ,sebagai istilah yang lebih dahulu popular dan lebih sering digunakan dalam kontek kegiatan sehari-hari
            Bermain dalam istilah adalah aktivitas yang digunakan sebagi hiburan.
Olahraga diihak lair adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat komperatif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata sutu bentuk pemainan yang terorganisir, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah jasmani.
            Bermain ,olahraga dan pendidikan jasmani meibatkan bentuk-bentuk gerakan dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan  jika digunakan untuk tujuan –tujuan kependidikan

BAB II
PENDIDIKAN PADA ZAMAN PURBA /KUNO

            Pendidikan adalah usaha untuk kepentingan manusia. Jadi pada saat manusia itu da masih ada, pendidikan itu telah dan masih, ada pula. Garis persamaan atau benang merah pendidikan itu ialah
Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan.
Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifar universal.
Praktek pelaksanaan pendidikan memfliki segi-segi yang umum sekaligus memiliki keunikan (ke-khasan)berkaitan dengan pandangan hidup masing-masing bangsa.

PENDIDIKAN PADA ABAD PERTENGAHAN
Ciri-ciri utama dari pendidikan pada abad pertengahan adalah:
Seluruh pusat pendidikan bersatu untuk mewujudkan cita-cita yang telah ditetapkan oleb gereja Roma Katolik.
Gereja berusaha untuk memperbaiki kehidupan rakyat.
Mendirikan sekolah-sekolah.  

GARIS BESAR PENDIDIKAN PADA ABAD KE 17 SAMPAI ABAD KE-20 (DI BELAHAN DUNIA BARAT ATAU EROPA)
Permulaan abad ke-17atau masa-masa akhir abad ke 16 muncul aliran baru dalam dunia pendidikan. Aliran baru itu disebut Realisme. Ciri-ciri utama aliran ini yaitu:
Tidak sejalan dengan, pemikiran Humanisme dan aliran yang mendahuluinya. Aliran yang lalu (kuno) bersifat verbalistik dan berorientasi kepada alam nyata.
Realisme (real= nyata, konkret) tertarik pada dunia nyata kepada alam dan benda-benda

PENDIDIKAN DI INDONESIA
Berikut keadaan pendidikan di Indonesia sejak zaman purba hingga kim. Inti pembicaraan sekilas pendidikan di Indonesia meliputi  


BABI
ORGANISASI DAN PENGERTIANNYA

Yang dimaksud dengan organisasi adalah setiap bentuk kerja sama antara manusia yang terikat oleh suatu ketentuan, yang bermaksud untuk mencapai tujuan bersama.
Di samping itu definisi organisasi ditinjau dari ilmu administrasi dan manajemen selalu ada seseorang atau beberapa orang yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan sejumlah orang yang bekerja sama dengan segala aktivitas dan fasilitas.
Dari beberapa definisi di atas, organisasi tidak terlepas dari yang namanya kepemimpinan. Kepemimpinan dibutuhkan untuk mempengaruhi orang lain dan kepastiannya untuk memikul  tanggung jawab atas suatu kedudukan.
"Suatu organisasi dalam dunia olahraga membutuhkan seorang pemimpin seperti halnya suatu masyarakat, bangsa atau negara dan bahkan suatu perusahaan. Orang ini akan bertanggung jawab secara keseluruhan di mana ia harus menunjuk/memberikan otoritas dan kekuasaan yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian prestasi.

Ciri- ciri organisasi
Dari definisi tersebut di atas dapat dikemukakan beberapa ciri-ciri organisasi antara lain :  
1    Adanya suatu kelompok orang yang bekerja.
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling berkaitan yang      merupakan kesatuan kegiatan.
3. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan pemikiran dan tenaganya.
4. Adanya kewenangan, koordinasi clan pengawasan.
5. Adanya suatu tujuan (the idea of goals).


Prinsip Prinsip organisasi
Ada beberapa Prinsip dalam organisasi yang perlu diketahui antara lain :
1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas.
Organisasi dibentuk atau disusun atas dasar adanya tujuan. Tidak ada organisasi yang tidak mempunyai tujuan. Misalnya :
a.   Organisasi kekuasaan (Negara) dibentuk untuk mencapai tujuan negara/nasional.
b.   Organisasi olahraga, dalam hat ini KONI, dibentuk untuk mencapai tujuan agar dalam bidang olahraga tercapai prestasi yang setinggitingginya.
c.   Organisasi Siswa Intra Sekolah (OBIS) dibentuk untuk melatih siswa berorganisasi.

Organisasi panitia
panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatankegiatan khusus, yang tidak dapat diselesaikan oleh seseorang. Misalanya, panitia pertandingan olahraga, panitia perayaan hari kemerdekaan, panitia penerimaan mahasiswa baru dan lain sebagaianya.
Di camping organisasi panitia terdapat istilah lain yang yaitu gugus tugas (task force) yang berarti sekelompok orang yang memiliki keahlian khusus yang bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Apabila tugas yang diberikan telah selesai maka gugus tugas ini pun bubar.
Kebaikan dari organisasi panitia adalah adanya dorongan kerja sama secara sukarela, adanya koordinasi secara sederhana dan memainkan peranan sebagai pendidik.
Keburukannya, tanggung jawab dibagi-bagi diantara anggota, mendorong adanya kompromi, kurang adanya sifat-sifat kepemimpinan dan banyak waktu yang terbuang

Kerangka Tubuh Manusia
Kerangka tubuh manusia
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia ? Fungsinya diantaranya adalah :
  • Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
  • Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
  • Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
  • Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
  • Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis tulang
Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
  • Tulang pipa Contohnya tulang paha
  • Tulang pendek Contohnya tulang pergelangan
  • Tulang pipih Contohnya tulang bahu
  • Tulang tak beraturan Contohnya tulang rahang


Susunan tulang pipa
  1. Epiphysis (kepala)
  2. Metaphysis (batang)
  3. Periosteum: lapisan tipis
  4. Tulang yang keras dan pekat
  5. Bagian yang lembut seperti spon
  6. Rongga sumsum
  7. Cartilage (tulang rawan)
Nama-nama tulang pada tubuh
  1. Cranium (tengkorak)
  2. Mandibula (tulang rahang)
  3. Clavicula (tulang selangka)
  4. Scapula (tulang belikat)
  5. Sternum (tulang dada)
  6. Rib (tulang rusuk)
  7. Humerus (tulang pangkal lengan)
  8. Vertebra (tulang punggung)
  9. Radius (tulang lengan)
  10. Ulna (tulang hasta)
  11. Carpal (tulang pergelangan tangan)
  12. Metacarpal (tulang telapak tangan)
  13. Phalanges (ruas jari tangan dan jari kaki)
  14. Pelvis (tulang panggul)
  15. Femur (tulang paha)
  16. Patella (tulang lutut)
  17. Tibia (tulang kering)
  18. Fibula (tulang betis)
  19. Tarsal (tulang pergelangan kaki)
  20. Metatarsal (tulang telapak kaki)
Sudahkah kamu tahu ?
Tulang yang terkuat
Femur atau tulang paha biasanya dapat menyangga 30 kali berat seorang manusia.
Tulang yang terkecil
Tulang terkecil di dalam tubuh manusia ialah tulang sanggurdi (di dalam telinga). Panjangnya hanya 2,6-3,4 mm
Tulang yang terpanjang
Tulang paha ialah tulang terpanjang di dalam tubuh manusia. Pada umumnya, panjang tulang paha pada pria dengan rata-rata tinggi 175 cm ialah 48 cm.
SISTEM RANGKA
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

A. Rangka Aksial

Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.

1) Tengkorak

Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.


 

2) Tulang Belakang

Pada tulang belakang terjadi pelengkungan - pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari.
3) Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
4) Tulang dada dan tulang rusuk

Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ – organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang.

B. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:

1) Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.

2) Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.

3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.



4) Tangan

Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.

 

 

 

 

 

 

 

 

5) Kaki

Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).

Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.







Fundamental Pengembangan Organisasi Olahraga
Jika suatu organisasi olahraga akan dipimpin secara tepat, para pemimpinnya harus memperhatikan kemampuan manajemen yang dibutuhkan setiap organisasi, yaitu :
•           Tahu Cara melakukan organisasi
•           Belajar melakukan kontrol waktu dan jadwal kegiatan
•           Hindari kertas kerja yang tidak berguna
•           mengerti kepemimpinan dan mengetahui cara menjadi seorang pemimpin yang baik
•           Mengerti fungsi dari perintah
•           Tahu cara melakukan seleksi
•           Konsolidasi tim kerja
•           Membuat sistem komunikasi yang baik
•           Melakukan kontrol atas gangguan dan konflik yang mungkin terjadi antara kekuasaan dan otoritas.















BAB II
ADMINISTRASI DAN MENEJEMEN OLAHRAGA
Pada dasarnya menejemen olahraga adalah perpaduan antara ilmumenejemen dan olahraga .
Menulis Laporan
Laporan adalah cara yang penting untuk pencatatan informasi dan pemaparan informasi untuk rapat-rapat. Anda dapat menghemat waktu banyak dengan mengirimkan laporan kepada anggota komite sebelum diadakan rapat.
Menulis laporan merupakan suatu keterampilan, peraturan emas adalah menulis laporan yang akurat dan langsung menuju sasaran. Sebagai contoh akan diberikan dua buah kerangka isi dari laporan yang lazim digunakan.
Menginformasikan dengan singkat pada suatu topik tertentu atau permintaan keterangan, termasuk seperti di bawah ini

a.      Pendahuluan Alasan untuk laporan, latar belakang sejarah dan daftar orang-orang yang terlibat di dalamnya.
b.      Metodologi        Bagaiarnana anda menjalankan, apa yang anda lakukan.
c.      Hasil Terutama tentang apa yang terjadi dan apa yang diamati.
d.      Kesimpulan Dan bila ada saran-saran.
         Lingkup Menejemen Olahraga
            Menejemen olahraga adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

Manajemen di dunia Olahraga
Lingkungan dari organisasi nasional olahraga terdiri dari faktor internal clan faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut antara lain : ekonomi, politik, budaya kondisi social yang dihadapi para pelaku olahraga. Faktor internal termsuk kondisi internal suatu organisasi nasional olahraga clan kegiatan administrasinya.

Faktor Eksternal
Faktor yang mungkin paling penting dalam dunia olahraga adalah faktor eksternal. Faktor ini terdiri dari perubahan/perkembangan teknologi komunikasi dan organisasi, iklim polink, sosial, budaya, stabilitas ekonomi dan tree yang sedang berlangsung.

















 
BAB III
ORGANISASI PERTANDINGAN

. Organisasi pertandingan tugasnya adalah menyelenggarakan sebuah pertandingan. Organisasi pertandingan biasanya merupakan bagian yang sengaja dibentuk dalam sebuah organisasi keolahragaan. Organisasi pertandingan merupakan suatu panitia (organizing committee) dan bersifat sementara. Program kegiatan kepanitiaan ini sebelum, selama dan sesudah pertandingan harus dilaksanakan secara efektif dan efisien agar sasaran yang telah direncanakan dapat tereapai.
Struktur panitia pertandingan ini tergantung kepada jenis olahraga yang dipertandingkan, banyaknya peserta dan tingkat pertandingan. Namun demikian pertandingan pada umumnya mempunyai struktur sebagai berikut
1.      Ketua Panitia
   •     Bertanggung jawab atas kegiatan secara keseluruhan
   •     Berkemampuan untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
   •     Berkemampuan bekerja dalam kelompok.
   •     Di dalam hal-hal tertentu ketua dapat diganti oleh wakil ketua.
2.      Sekretaris
   •     Bertanggung jawab dalam pengelolaan bidang administrasi
   •     Berkemampuan untuk mengambil inisiatif
   •     Dalam hal-hal tertentu dapat diganti oleh wakil sekretaris.
3.      Bendahara
•     Pemegang masalah keuangan, balk pengadaan maupun pengeluarannya dengan sepengetahuan ketua
         •     Bekerja sama dengan wakil bendahara.
4.      Panitia hakim
•     Berkewajiban untuk memutuskan segala persoalan yang timbal, yang tidak dapat di selesaikan atau diputuskan oleh wasit.
         •     Mengawasi jalannya pertandingan.
5.      Pembantu Umum
•     Membantu kepanitiaan secara keseluruhan.
•     Berkemampuan untuk bekerja dalam kelompok.
6.      Seksi-seksi
•     Dibentuk sesuai dengan perencanaan.
•     Harus paham dan mengerti akan tugasnya
•     Selalu berkonsultasi dengan ketua dan sekretaris.


Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan adalah cara yang dipakai dalam pertandingan. Sistem pertandingan dalam bidang olahraga pada umumnya dapat dibagi ke dalam 3 bagian yaitu :
1.   Sistem gugur
2.   Sistem kompetensi
3.   Sistem pool

Piala-piala Supremasi Dunia
1.   Carbillon Cup adalah piala kejuaraan tenis meja dunia beregu puteri, dengan 5 partai pertandingan, terdiri dari 2 tunggal yang bertanding silang dan I ganda.
2.   Swaythling Cup adalah piala kejuaraan tenis meja dunia beregu putera, dengan 9 partai pertandingan, terdiri dari 3 partai tunggal yang bertanding silang.
3.   Uber Cup adalah piala kejuaraan bulu tangkis dunia beregu puteri, dengan 5 partai pertandingan, terdiri dari 3 tunggal dan 2 ganda.
4.   Thomas Cup adalah piala kejuaraan bulu tangkis dunia beregu putera, dengan 5 partai pertandingan, terdiri dari 3 tunggal dan 2 ganda.
5.   Federation Cup adalah piala kejuaraan tenis dunia beregu puteri, dengan 5 partai pertandingan, terdiri dari 3 tunggal dan 2 ganda.
      tungga
6.   Davis Cup adalah piala kejuaraan tennis dunia beregu putera, dengan 5 partai pertandingan, terdiri dari 3 tunggal clan 2 ganda.
Induk Organisasi Olahraga Internasional dan Nasional.

Induk Organisasi Olahraga Internasional
1. IAAF                      International Amateur Athletic Federation (cabang olahraga
atletik)
2. IBF                          International Badminton Federation (cabang olahraga bulu
tangkis)
3. FIBA                       Federation International Basket ball Amateur (cabang olahraga bola basket)
4. FIFA                       Federation International Foot ball Association (cabang olahraga sepak. bola)
5. FINA                      Federation International de Nation Amateur (cabang Olahraga renang)
6. FIVE                       Federation Internationale Volley ball (cabang olahraga bola voli)
7. ITTF                        International Table Tennis Federation (cabang olahraga tennis meja)
8. FIG                         Federation Internationale de Gymanastque (cabang olahraga senam)
9. FIE                          Federation Internationale d' Eserime (cabang olahraga anggar)
10. FITA                     Federation Internationale de Tir A' Lare (cabang olahraga panahan)
11. FIH                       Federation Internayen de Hockey (cabang olahraga hoki)
12. UCI                       Union Cycliste Internationale (cabang olahraga balap sepeda)
13. IOC                       Intetnational Olympic Cominitee
Induk Organisasi Olahraga Nasional
1. PAS[                       Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
2. PSSI                        Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
3. PBSI                       Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
4. PRSI                       Persatuan Renang Seluruh Indonesia
5. PBVSI                    Persatua Bola Voli Seluruh Indonesia
6. PELTI                     Persatuan Lawn Tenis Seluruh Indonesia
7. PGSI                       Persatuan Gulat Seluruh Indonesia
8. PHS1                       Persatua Hoki Seluruh Indonesia
9. PABBSI                  Persatuan Angkat Besi & Bina Raga Seluruh Indonesia
10.PERTINA              Persatuan tinju  Amatir
11  IPSI                       Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia
12. PJSI                       Persatuan Judo Seluruh Indonesia
13. PERBASI                         Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia
14. PORDASI            Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia
15. PABSI                  Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia
16. PERCASI                         Persatuan Olahraga Catur Scluruh Indonesia
17. PERBASI                         Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia
18. PERSANI                         Persatuan Senam Indonesia
19. PERPANI                         Persatuan Panahan  Indonesia
20. PERKEMI                        Persatuan Kempo Indonesia
21. PEROPI                Persatuan Olahraga Perairan Indonesia
22. PG1                       Persatuan Golf Indonesia
23. IKASI                   Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
24. ISSI                       Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia
25. GABSI                  Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
26. FORKI                  Federasi Karate Indonesia
27. PTMSI                  Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
28. PERBASASI        Persatuan Baseball & Sotball Seluruh Indonesia
29. PERBAKIN         Persatuan Menembak Indonesia
30. PORTELASI        Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia.




BAB IV
PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PERATURAN PERTANDINGAN

Teknik Penyusunan Proposal
Proposal dapat diartikan sebagai usulan kegiatan pertandingan yang memuat tentang Tatar belakang, tujuan kegiatan, pelaksana dan peserta kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung.
Pada dasarnya proposal ini menggambarkan kerangka acuan yang nantinya dipergunakan sebagai pedoman kegiatan pelaksanaan yang sesungguhnya.

























BAB III
MENEJEMEN  SISTEM KEOIAHRAGAAN INDONESIA

Pasal 4 UU No3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional  (SKN) mengisyaratkan bahwa yang dimaksud dengan keoahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral  dan akhlak mulia, sportivitas,disiplin, mempererat dan membina kesatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat martabat dan kehormatan bangsa.


Keseluruhan potensi diri individu yang dapat dikembangkan melalui olah raga dalam bahasa Gardner disebut sebagai multiple intelligent.  Atas dasar pemikiran ini, keolahragaan nasional yang dikembangkan menyangkut tiga lhal pokok, yaitu (1) olahraga pendidikan, (2) olahraga rekreasi, dan (3) olahraga prestasi sebagaimana diatur dalam pasal 17 UU SKN.

Pembagian tugas dan tanggung jawab antara pemerintah, swasta, dan masyarakat telah diatur secara jelas pula dalam UU SKN 2005, di mana dari pasal 6 sampai dengan 10 hak dan kewajiban individu sebagai warga negara, orang tua, dan masyarakat telah diatur. Pasal 11 mengatur hak dan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah, sedangkan pasal 12 sampai dengan 16 berkenaan dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah. 'Togas pemerintah secara nasional diperankan oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga dan pemerintah daerah oleh sebuah dinas yang menangani bidang keolahragaan.

 Struktur dasar bangunan olahraga (foundation/groundfloor).
Bangunan olahraga yang pertama adalah fondasi olah raga yang berada dan dikembangkan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat memiliki kekuatan yang besar dalam membangun olahraga, karena kelompok ini jumlahnya paling besar dan memiliki peran strategis dalam menciptakan iklim kecintaan akan kegiatan olahraga sejak awal.

Struktur bangunan pengenalan olahraga (groundfloor).
Dalam mengenalkan olahraga secara lebih luas, peran sekolah sangatlah tepat, karena di sekolah berkumpul kader penerus bangsa mulai tingkat TK hingga pendidikan tinggi. Bentuk pengenalannya melalui pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga sekolah yang digariskan secara menyeluruh oleh pemerintah melalui kurikulum.
Dasar hukum dan operasional sudah dirumuskan secara jelas, adapun pelaksana di sekolah, yaitu guru pendidikan jasmani tinggal menjalankannya.

Struktur bangunan performa olahraga (third floor).
Performa olahraga diangkat dari hobi masyarakat yang berkembang melalui klub-klub olahraga yang ada di masyarakat. Meskipun belum mengarah pada pencapaian prestasi, keberadaannya sangatlah penting terutama untuk menjembatani kegiatan olahraga waktu luang..Dengan penyaluran hobi yang dikembangkan masyarakat melalui klub-klub diharapkan mendorong mereka untuk torus mengembangkan diri hingga meraih harapan yang diinginkannya

BAB IV
PETA HASIL BEIAJAR DAN INDIKATOR

Rasional
Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistern pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan
aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis,
stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.
            Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan penalaran  serta perkembangan yang seimbang.

BAB V
MASA DEPAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM SISTEM
PENDIDIKAN DI INDONESIA

Konsep pendidikan jasmani adalah bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan telah lama disadari oleh banyak kalangan. Namun demikian, bila dihubungkan dengan perkembangan masa depan tampaknya kesadaran tersebut harus disertai dengan kemampuan menganalisis dan mengadopsi rambu-rambu perkembangan masa depan ke dalam sistem pendidikan jasmani.
Lahirnya UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengisyaratkan indikator beberapa perubahan yang dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia. Tujuan pendidikan nasional diorientasikan pada pengembangan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, cerdas, beriman dan bertagwa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, demokratis serta bertanggung jawab.


LPTK dan Kompetensi Guru pendidikan Jasmani
Penelitian yang dilakukan oleh oleh harsono (1993) dan Syarifudin (2000) menemukan bahwa kompetensi sebagian besar guru pendidikan jasmani dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Sebagian besar dari mereka melakukan proses pembelajaran yang tidak terencana, tidak sistematik dan tidak terorientasi. Oleh Ateng (1992) dan Cholik (1994) disinyalir menjadi akar dari kurang berkualitas dan keringnya proses pembelajaran yang berlangsung, yang pada akhinya mempengarui pencapaian tujuan pendidikan jasmani.

Organisasi Profesi dan  Pembinaan Kompetensi

Sejak lama sebagian besar orang bertanya, pekerjaan guru pendidikan jasmani itu profesi atau bukan. Pertanyaan ini wajar diajukan, karena dalam praktik keseharian banyak ditemukan bahwa yang mengajar pendidikan jasmani bukan mereka yang memiliki latar belakang pendidikan jasmani. Asumsi mereka, siapapun dapat  mengajar pendidikan jasmani, selama ia telah memiliki pengetahuan tentang pendidikan dan keguruaii. Asumsi tersebut boleh jadi menjadi benar, ketika dihubungkan dengan belum lahirnya organisasi profesi guru pendidikan jasmani.
Dalam tugas profesi mestinya melekat kewenangan, kewajiban dan tanggung jawab profesi yang diatur melalui peraturan dan etika profesi. Untuk melakukan tugas profesinya seseorang harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan profesinya. Bila pasal 39 ayat 2 UU Noinor 20 tahun imenegaskan bahwa pendidik atau guru adalah tenaga profesional, maka seharusnya profesi guru pendidikan jasmani disertai dengan perangkat kewenangan, kewajiban, tanggung jawab dan etika profesi.

BAB VI
FILSAFAT PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA


Filsafat adalah bersifat radikal. Berfikir radikal adalah berfikir hingga ke “radik”, akar.jadi berfikir filsafai dalam pendidikan adalah berfikir mengakar/enuju akaratau intisari pendidikan.

Kesadaran Manusia
Setiap praktek pendidikan membentuk ksadaran. Kesadaran ini dapat didefinisikan juga sebage pandangan hidup yang menjadi pola yang mempngaruhi penerimaan pengetahuan, sikap dan prilaku yang merupakan hasil transfer dari pendidikan itu. Secara komunal,kesadaran ini akan menjadi kesadaran masarakat yang mempengaruhi pola hidup masarakat.

Tujuan Pendidikan dan Teori Pendidikan
Secara umum ada tiga tujuan pendidikan yang biasanya  ingin dicape oleh prilaku pendidik. Hal ini berdasarkan pada tiga tindakan social utama manusia yang diungkapkan Jurgen Habermas. Tiga tindakan itu adalah;tindakan kaya ,tindakan komunikasi dan tindakan pembebasan 






Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar